Gini Ratio Sumsel Relatif Tinggi

19-02-2018 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan., foto : ndy/hr

 

 

 

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengapresiasi kinerja Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan terkait pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di Palembang yang meningkat di kisaran 5,5 persen. Bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Namun capaian ini menyisakan adanya gap di sisi Gini Ratio.

 

“Gini Ratio Sumsel masih relatif tinggi, sekitar 3,6 persen. Saya pikir ini juga sebagai sebuah tantangan untuk Pemprov Sumsel agar bisa lebih mengefisiensikan permodalan yang ada,” kata Heri, saat pertemuan dengan pejabat di Pemprov Sumsel dan mitra kerja Komisi XI DPR RI di Palembang, Sumsel, Kamis (15/2/2018).

 

Politisi F-Gerindra itu mengingatkan, sektor pertanian sebagai penghasil komoditas pangan juga harus menjadi perhatian Pemprov Sumsel. Mengingat saat ini fokus pertumbuhan ekonomi Sumsel pada sektor padat modal. Hal itu menyebabkan gap ketimpangan semakin terlihat. Sehingga, semakin tinggi pertumbuhannya, maka ketimpangannya pun tinggi.

 

“Kami berharap, bisa segera dibuatkan kebijakan agar ada keberpihakan kepada para pelaku petani dan bidang usaha yang bergerak di bidang pertanian, sehingga kebutuhan pangan khususnya di wilayah Sumsel tidak tergantung ke daerah lainnya,” imbuh politisi asal dapil Jabar itu.

 

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Fathan juga menyoroti tentang kemiskinan. Dari data Badan Pusat Statistik, terungkap angka kemiskinan di Sumsel hanya turun sedikit dari Nasional.

 

“Artinya apa, kita perlu kerja keras lagi. Pemprov dan sektor perbankan harus mencari inovasi-inovasi, sehingga tingkat kemiskinan bisa turun lebih signifikan lagi. Karena kita tahu pembangunan infrastruktur tidak ada artinya, jika tidak meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas politisi F-PKB itu.

 

Apalagi, sambung Fathan, jika melihat survey BPS terkait penyerapan tenaga kerja nasional turun sebesar 260 ribu atau sekitar 15 persen. “Artinya bahwa pembangunan infrastruktur harus berimplikasi juga pada orang bisa bekerja, membeli, dan orang bisa meningkatkan daya beli,” analisanya.

 

Fathan juga menilai, program yang ada belum memberikan dampak yang cukup signifikan dari segi penyerapan tenaga kerja, penanggulangan kemiskinan, dan menurunkan kesenjangan.

 

“Karena saya lihat, Sumsel ini kan maju di kotanya saja. Tapi kita melihat Kabupaten Musi Rawas dan Empat Lawang dimana petani-petani masih sangat menderita, dan tingkat keterbelakangan juga sangat luar biasa,” tandas politisi asal dapil Jawa Tengah itu. (ndy/sf)

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...